Dalam pemrograman berorientasi objek (OOP), ada beberapa istilah penting yang perlu dipahami. Meskipun konsep OOP berlaku di berbagai bahasa pemrograman, setiap bahasa sering kali memiliki istilah yang sedikit berbeda untuk konsep yang sama. PHP memiliki terminologi tertentu yang perlu dipahami agar dapat menggunakannya secara efektif.

Ketika kita membuat program berbasis objek, kita perlu mendesain suatu struktur data dan method dalam sebuah class. Class adalah sebuah template atau cetak biru untuk membuat object. Sebagai contoh, bayangkan kita ingin membuat sistem untuk mengelola data pengguna dalam forum diskusi. Setiap pengguna memiliki informasi yang sama, seperti nama, email, dan status keanggotaan. Selain itu, mereka juga bisa melakukan berbagai aksi seperti mengirim pesan atau memperbarui profil.

Dalam konsep OOP, kita dapat membuat class Pengguna, yang mendefinisikan atribut (property) seperti nama, email, dan status, serta method seperti kirimPesan() dan perbaruiProfil(). Setiap kali kita membuat pengguna baru, kita sebenarnya menciptakan sebuah object, yaitu sebuah instance dari class Pengguna. Object adalah hasil nyata dari sebuah class yang memiliki data dan fungsionalitas yang sudah ditentukan dalam class tersebut.

Untuk membantu memvisualisasikan konsep ini, perhatikan ilustrasi berikut yang menunjukkan hubungan antara class dan object.

Ilustrasi ini memperkuat pemahaman bahwa class hanya mendefinisikan bentuk dan perilaku umum, sedangkan object merupakan wujud nyata yang dapat digunakan dan dimanipulasi di dalam program. Dengan menggunakan class, kita tidak perlu mendesain ulang struktur data setiap kali ingin membuat object baru—cukup isi nilai-nilai uniknya.

Untuk lebih memudahkan pemahaman, kita bisa menggunakan analogi dalam kehidupan nyata. Bayangkan class seperti cetak biru mobil di pabrik, yang mendeskripsikan fitur-fitur standar seperti warna, tipe mesin, dan jumlah roda. Dari cetak biru ini, kita bisa membuat berbagai mobil nyata dengan spesifikasi berbeda. Satu mobil bisa berwarna merah dan bertipe sedan, lainnya biru bertipe SUV, dan yang lain lagi kuning bertipe hatchback. Meskipun bentuk dan datanya berbeda, semuanya berasal dari class yang sama.

Gambar di atas menggambarkan bagaimana satu class dapat menghasilkan banyak object dengan data yang unik. Konsep ini menjadi dasar penting dalam OOP karena memungkinkan kita membangun sistem yang efisien, terstruktur, dan hemat kode.

Agar lebih terstruktur dan mudah dikelola, OOP menerapkan konsep enkapsulasi, di mana sebuah class menyediakan method tertentu sebagai antarmuka untuk mengakses dan mengubah data object, sementara data internal tetap tersembunyi dari kode eksternal. Dengan cara ini, debugging menjadi lebih mudah karena hanya method dalam class yang dapat mengubah data object, dan jika terjadi kesalahan, kita tahu di mana harus memperbaikinya.

OOP juga mendukung pewarisan, yaitu mekanisme untuk membuat class baru berdasarkan class yang sudah ada. Class asli disebut superclass atau class induk, sedangkan class baru disebut subclass atau class turunan. Subclass mewarisi semua property dan method dari superclass, tetapi juga dapat memiliki property dan method tambahan atau mengganti method yang ada. Pewarisan memungkinkan penggunaan kembali kode tanpa perlu menyalin dan menempel kode yang sama ke banyak tempat.

Dengan menerapkan prinsip OOP seperti enkapsulasi dan pewarisan, pengembangan perangkat lunak menjadi lebih modular, mudah diperbarui, dan lebih terstruktur, sehingga memudahkan pemeliharaan dan pengembangan di masa depan.